Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 1.      PENGERTIAN Budaya berasal dari kata budi dan daya yang memiliki arti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta (budhayah) yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang memiliki arti budi atau akal. Kemudian arti dari kata budaya berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut adalah pengertian budaya dari beberapa ahli: a.        Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan milik manusia yang harus melalui proses belajar . b.       Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dari masyarakat itu sendiri. c.        Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Dengan demikian, kebudayaan atau budaya adalah segala sesuatu yang menyangkut aspek kehidupan manusia baik material maupun non-material. Banyak para ahli yang mengatakan kebuday

PANCASILA DALAM PERSPEKTIF HISTORIS

PANCASILA DALAM PERSPEKTIF HISTORIS Era BPUPKI & PPKI: Pertentangan Ideologi Nasionalis vs Islam Kekalahan tentara Belanda 1942 kepada tentara Jepang di Kalijati merupakan awal berkahirnya penjajahan Belanda di Indonesia. Kemenangan Jepang tersebut –semula- disambut gembira oleh rakyat Indonesia yang sejak awal tidak mempunyai harapan merdeka di bahwa penjajahan Belanda. Harapan mereka, Jepang sebagai sesama bangsa Asia akan memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dalam waktu dekat Strategi Jepang untuk menjajah Indonesia memang cukup bagus, yaitu dengan membolehkan rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih, menyanyikan lagi Indonesia Raya, dan untuk mengganti untuk sementara tenaga administratifnya yang ditenggelamkan Sekutu, pegawai pangreh praja Indonesia dinaikkan pangkatnya meskipun diturunkan gajinya. Tentara Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia .  Dengan sangat strategis, tentara Jepang juga merekrut intelektual Indonesia dengan